Rahsia Di Sebalik Musibah
Thursday, 15 October 2009 13:04 Abu Ridhwan

Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui terhadap semua yang dilaksanakan dan ditetapkan. Sebagaimana juga Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui terhadap semua syari'at dan semua yang diperintahkan. Allah menciptakan tanda-tanda apa saja yang dikehendakiNya, dan menetapkannya untuk menakut-nakuti hambaNya. Mengingatkan terhadap kewajiban mereka, yang merupakan hak Allah ‘Azza wa Jalla.

Mengingatkan mereka dari perbuatan syirik dan melanggar perintah serta melakukan yang dilarang. Sebagaimana firman Allah.
“Dan tidaklah Kami memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti” (Al-Israa : 59)
Dan FirmanNya lagi:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahawa Al-Qur'an itu benar. Dan apakah Rabb-mu tidak cukup (bagi kamu), bahawa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu” (Fushilat : 53)
Allah ‘Azza wa Jalla juga berfirman yang bermaksud:
“Katakanlah (Wahai Muhammad) : “Dia (Allah) Maha Berkuasa untuk mengirimkan azab kepada kalian, dari atas kalian atau dari bawah kaki kalian, atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan), dan merasakan kepada sebahagian kalian keganasan sebahagian yang lain” (Al-An'am : 65)
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam Shahih-nya dari Jabir bin Abdullah Radhiallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dia (Jabir) berkata :
“Saat firman Allah Azza wa Jalla “Qul huwal al-qaadiru 'alaa an yab'atsa 'alaikum 'adzaaban min fawuqikum” turun, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a : “Aku berlindung dengan wajahMu”, lalu beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan (membaca) “Awu min tajti arjulikum”, Rasulullah berdo'a lagi, “Aku berlindung dengan wajahMu”.
Diriwayatkan oleh Abu Syaikh Al-Ashbahani dari Mujahid tentang tafsir ayat ini: “Qul huwal al-qaadiru 'alaa an yab'atsa 'alaikum 'adzaaban min fawuqikum”. Beliau mengatakan, iaitu halilintar, hujan batu dan angin taufan. “Awu min tajti arjulikum”, gempa dan tanah runtuh.

Jelaslah, bahawa musibah-musibah yang terjadi pada masa-masa ini di beberapa tempat termasuk ayat-ayat (tanda-tanda) kekuasaan yang digunakan untuk menakut-nakuti para hambaNya. Semua yang terjadi di alam ini, (yakni) berupa gempa, tanah runtuh, banjir dan peristiwa lain yang menimbulkan bahaya bagi para hamba serta menimbulkan berbagai macam penderitaan, disebabkan oleh perbuatan syirik dan maksiat.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema'afkan sebahagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Asy-Syuura : 30)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Nikmat apapun yang kamu terima, maka itu dari Allah, dan bencana apa saja yang menimpamu, maka itu kerana (kesalahan) dirimu sendiri” (An-Nisaa : 79)
Tentang umat-umat terdahulu, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur (halilintar), dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri” (Al-Ankabut : 40)
Maka wajib bagi setiap kaum Muslimin yang mukallaf dan yang lainnya, agar bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla, istiqamah diatas Deen (agama)Nya, serta waspada terhadap semua yang dilarang, iaitu berupa perbuatan syirik dan maksiat. Sehingga, mereka selamat dari seluruh bahaya di dunia dan akhirat, serta Allah menolak semua azab dari mereka, dan menganugerahkan kepada mereka segala jenis kebaikan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (Al-A'raaf : 96)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
“Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi” (Al-A'raaf : 97-99)
Al-Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan: ”Pada sebahagian waktu, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan izin kepada bumi untuk bernafas, lalu terjadilah gempa yang dahsyat. Dari peristiwa itu, lalu timbul rasa takut pada diri hamba-hamba Allah, taubat dan berhenti dari perbuatan maksiat, tunduk kepada Allah dan penyesalan. Sebagaimana perkataan ulama Salaf, pasca gempa. ”Sesungguhnya Rabb kalian mencela kalian”, Umar bin Khaththab Radhiyallahu 'anhu, pasca gempa di Madinah menyampaikan khutbah dan nasihat; beliau Radhiyallahu 'anhu mengatakan, ”Jika terjadi gempa lagi, saya tidak akan mengizinkan kalian tinggal di Madinah”.
Atsar-atsar dari Salaf tentang hal ini sangat banyak. Maka saat terjadi gempa atau peristiwa lain, seperti gerhana, angin ribut atau banjir, wajib segera bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla, merendahkan diri kepadaNya dan memohon ‘afiyah kepadaNya, memperbanyak zikir dan istighfar. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika terjadi gerhana.
”Jika kalian melihat hal itu, maka segeralah berzikir kepada Allah Azza wa Jalla, berdo'a dan beristighfar kepadaNya”

Disunnahkan juga menyayangi fakir miskin dan bersedekah kepada mereka. Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, ”Kasihanilah, niscaya kalian akan dikasihani”
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. ”Orang yang menebar kasih sayang akan disayang oleh Dzat Yang Maha Penyayang. Kasihinilah yang di muka bumi, kalian pasti akan dikasihani oleh (Allah) yang di atas langit”

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, “Orang yang tidak memiliki kasih sayang, pasti tidak akan disayang”
Diriwayatkan dari ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah, bahawa saat terjadi gempa, dia menulis surat kepada pemerintah daerah agar bersedekah.

Diantara faktor terselamatnya dari segala keburukan, adalah apabila pemerintah segera memimpin rakyat dengan al-haq, menerapkan hukum Allah ‘Azza wa Jalla, di tengah-tengah mereka, memerintahkan kepada yang ma'ruf serta mencegah kemungkaran. Sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla,
”Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan solat, menunaikan zakat dan mereka ta'at kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijakasana” (At-Taubah : 71)

Allah berfirman,
”Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,(iaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan solat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan” (Al-Hajj : 40-41)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman.
”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (Ath-Thalaaq : 2-3)

Ayat-ayat tentang ini sangat banyak.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
”Barangsiapa menolong saudaranya, maka Allah ‘Azza wa Jalla akan menolongnya” (Muttafaq 'Alaih)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang membebaskan satu kesusahan seorang mukmin dari kesusahan-kesusahan dunia, maka Allah ‘Azza wa Jalla akan melepaskannya dari satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan akhirat. Barangsiapa memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, maka Allah akan memudahkan dia di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah ‘Azza wa Jalla akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah Azza wa Jalla akan selalu menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya)
Hanya kepada Allah kita memohon agar memperbaiki situasi dan realiti kaum Muslimin, memberikan kefahaman agama dan menganugerahkan kekuatan untuk istiqamah, segera bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla dari semua perbuatan dosa. Semoga Allah memperbaiki situasi para penguasa dan pemimpin kaum Muslimin, semoga Allah menolong al-haq melalui mereka serta menghinakan kebatilan, membimbing mereka untuk menerapkan syari'at Allah ‘Azza wa Jalla atas para hamba. Dan semoga Allah melindungi mereka dan seluruh kaum Muslimin dari fitnah dan perangkap syaitan yang menyesatkan. Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa untuk hal itu.

(Dipetik dari tulisan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dalam Majmu Fatawa wa Maqaalaat Mutanawwi'ah IX/148-152).

::copy n paste:: tq abu ridhwan::

Akhir-akhir ini, pelbagai perkara yang berlaku. Perkara yang apabila kita bertenang, kemudian menarik nafas panjang dan meleraikan kekusutan yang berkecamuk di kepala, sebenarnya kita boleh tersenyum kerananya…

Rindunya pada dia yang pernah menunjukkan pada diri ini bahawa kita boleh menjadi pohon yang berbuah rendang. Yang apabila dibaling batu, membalas dengan buah yang masak ranum. Kami bertemu kerana kami punya cita-cita yang sama, walaupun kami ini berbeza kabilah…

Terdapat satu peristiwa yang tidak mungkin terluputkan dari ingatan. Lidah ini, tanpa sedar telah mengguris hatinya dengan kata-kata yang pelik. Kenapa pelik? Kerana (baruku sedar) hanya orang-orang yang pelik-pelik saja yang berkata-kata begitu…

“Astagfirullah! Istigfar ukhti, istigfar!”
Goncangan terasa cukup kuat, bukan sekadar menggegarkan tubuh ini, namun turut sama menggegarkan rasa yang terdalam.
“Terlalu banyak persamaan kita, kenapa hanya perbezaan yang sedikit itu yang enti nampak? Di mana berlapang dada enti?”
Jelas kelihatan air jernih disudut matanya. Dia segera berlalu. Mungkin membawa hati yang luka.

Astagfirullah… kertas dicapai, dan satu garis lurus dibuat. Disudut kiri ditulis SAMA, dan kanan pula BEZA. Benar katamu… bahagian sebelah kanan hampir saja kosong jika bukan kerana satu atau dua perkataan. Namun, perkataan itulah yang dikorek-korek, hingga menjadi luka yang membusung. Sehingga bernanah-nanah dan mengeluarkan bau yang busuk. Bukankah Rasulullah pernah menegur Muhajirin dan Ansor untuk meninggalkan seruan jahiliyah itu? Kenapa tidak diambil pengajaran dan masih menjadi PELIK?

Maafkan wahai ukhti, kiranya diri ini terlupa seketika pesan itu… kiranya, diri ini terlalai pada kata-kata yang selalu diulang-ulang… bekerja sama atas perkara yang disepakati, berlapang dada pada perkara yang diperselisihkan…

Petang itu enti pulang bersama buah tangan yang sangat banyak dan senyum manis yang paling menawan. Jazakillah ukhti, kerana pengertian… kerana sudi memaafkan… kerana memberi peluang…

Alhamdulillah, kita telah dipertemukan seawal menjejakkan kaki ke Negara Antah Berantah ini. Rupanya, itulah antara bekalan yang penting yang diperlukan…
***
Masjid Biru ini memang sentiasa penuh terutamanya pada waktu-waktu solat begini. Tiba-tiba, satu suara yang familiar memberi salam. Rupanya seorang kakak senior dalam kabilah, yang sama-sama baru selesai berjemaah. Selepas bertukar khabar, dia bertanya.
+“Dah mula ‘bekerja’ di sini?”
-“InsyaAllah, Alhamdulillah.”
+“Mesti dah berlaku bertembungan dengan kabilah sebelah.”
-“Ana tak faham.”
+“Belum pernah bergaduh dengan mereka ke? Kalau belum maknanya enti belum betul-betul bekerja lagi.”
Ana tersengih. Aduhai kakakku…
-“InsyaAllah setakat ni ana rasa ana sudah bekerja, tapi belum ada perselisihan macam yang akak cakap tu.”
+“Maknanya belum betul-betul lagilah tu. Indikator bekerja di Negara Antah Berantah ni adalah bila kita sudah bertembung dengan mereka. Barulah betul-betul bekerja namanya.”
-“Kelakarlah akak ni. Indikator tu tak pernah ana dengar. Memang ana faham, siapa yang bekerja dia akan berdepan dengan masalah, tapi bukan bercakar sesama sendiri.”
+“Enti belum faham lagi. Istilah sesama sendiri tu tak sesuai. Waqi’ di sini memang macam tu. Mereka akan cuba bergaduh dengan kita.”
-“Kalau begitu, ana pilih untuk tidak faham sajalah. Jika ada yang mahu bergaduh, biar mereka bergaduh sorang-sorang. Ana nak berkawan. Jika semua orang pun begitu, biarlah ana yang mengubahnya, bermula dengan diri ana sendiri.”
+“Nampak sangat enti masih baru dan tidak faham apa-apa.”
-“Jazakillah kak. Beruntunglah ana sebab masih baru dan tidak faham. Mujur juga sebab kalau tidak mesti ana pun praktikkan benda yang sama…”

Bicara petang itu membuatkan diri teringat pada peristiwa yang membekas dihati ini. Hp menerima mesej yang sangat panjang, penuh dengan kata-kata benci dan meluat.
“…Harap selepas ni enti jgn hubungi ana lagi. Ana sudah ber‘janji’ untuk tidak mendengar dan bercakap dengan enti lagi…”
Kala itu, ukhti yang dirindui sedang bersama menikmati minum petang (yang sebenarnya breakfast, lunch dan dinner kita juga hari itu). Enti tersenyum sambil berkata,
“Islam itukan menganjurkan persaudaraan dan dakwah kita adalah dakwah kasih sayang…” Sambil menepuk bahuku, enti berkata penuh makna;
“Hei Daie… hati jangan sejemput!!!”

Esoknya, di dewan kuliah. Nota pendek tulisan tangan (yang tidak berapa cantik itu) dilipat kemas, kemudian diselitkan pada buku ukhti yang menghantar sms semalam. Nota itu punya dua perenggan, dimulai dengan ayat,
“…enti cuma janji untuk tidak berjumpa dan bercakapkan? Jadi apa kata ana menulis surat?…”
Dan tengah hari itu, kami solat berjemaah bersama-sama disurau fakulti.
Walaupun kami berbeza kabilah, namun kami yakin. Jika suatu hari nanti, tibanya masa untuk kami bekerja bersama, maka perkara itu adalah mudah untuk kami lakukan.
Kerana antara kami,
tiada perselisihan,
tiada luka atau guris yang memedih,
tiada rasa superior atau inferior antara satu dengan yang lain…
yang ada cuma rasa kasih sayang yang mendalam,
kerana ukhuwwah kami fillah…
kerana pada pandangan mata kami yang baru dan mentah ini,
kami adalah ‘sesama sendiri’…
sama ada memandang atau dipandang,
yang jelas tertera pada kami,
adalah kami punya cita yang sama…

***
Teringat kepada adik yang sedang berada jauh di mata. Seringkali bila nombor seberang laut tertera di hp, hati menjadi risau. Musibah apa pula yang melanda kali ini? Dan setiap kali itulah yang mampu dipesan adalah; Sabar, Ikhlas dan perhatikan Akhlak…
Dalam air mata dan sendu kamu itu, kamu diingatkan kepada akhlak…
kenapa ia juga penting? Sepenting sabar dan ikhlas? …

Kerana kita bersaudara dik…
kerana bapa kita adalah ISLAM dik…
insyaAllah kita akan bersatu suatu hari nanti…
dan jika kita menjaga akhlak kita,
insyaAllah, usaha ke arah itu akan lebih mudah.
Kerana kita tidak perlu segan dan malu dengan kesilapan lalu,
dengan terkasar bahasa dan hati yang terguris…
(ke, memang tidak terlintas bahawa suatu hari nanti kita akan bersatu? Huhuhu, nauzubillah…)
Adik sedihkah diri dihina? Adik sedihkah diri diasingkan? Adik sedihkah dikatakan asing? Adik sedihkah dengan semua yang pelik-pelik itu? Hati adik pedihkah dengan kata-kata itu?

Adikku, dengar baik-baik ya…
“Hey daie… hati jangan sejemput!!!”

***
Untuk diri sendiri, jgnlah tutup mata, telinga, dan terutama sekali hati… untuk terus menerus mencari dan mendapatkan kebenaran… kebenaran itu, walaupun pahit, akan tetap benar… teringat seawal-awal mengenal madrasah ini, diri bertanya kepada sorg dia yang dipanggil murobbi… “Kita ini siapa?” jawab dia sambil tersengih, “Kita adalah penegak yg hak, penolak kebatilan!”

Ukhti yang dirindui… Jazakumullah hu khairan jaza untuk mu (dan ramai lagi sebenarnya di luar sana, yang pernah ditemui atau insyaAllah akan ditemui ) kerana menunjukkan bukti bahawa membalas perbuatan buruk dengan balasan baik boleh dilakukan. Dan ianya mudah dilakukan serta memudahkan… jika tidak melihat dengan mata kepala sendiri, entah sampai bila ungkapan-ungkapan itu hanya tinggal teori-teori kosong… Alhamdulillah…

Ana rindu enti, dan sindiran itu…

“Hei daie… hati jangan sejemput!!!”


::cerpen yang dikutip dari blogspot /wordpress::forgot where i got::thanks to the writer::


Mak…..
Terlalu bosan rasanya duduk membilang hari…..
Dah hampir sepuluh bulan mak pergi,
Rasanya baru semalam mak peluk kiter kan sejuk syahdu masih terasa lagi nih….

Mak tau tak…..
itu lah pertama kali mak peluk anak mak yang nakal ni sejak kiter dewasa…..
dan itu juga terakhir kali nya.
Emmmm…rupanya mak dah tau mak nak pergi jauh…..
nak tinggal kan anak2 mak….. nak tinggal kan dunia fana ni…..

mak macam dah sedia…..
Seminggu sebelum tu…..
mak dah menganyam tikar mengkuang 3 helai…..
Akak kata sampai ke pagi mak anyam tikar tuu….
tanpa rasa mengantuk, tanpa rasa letih…..
kakak pun rasa hairan…..
mak tak penah buat gitu…..

pastu mak pasang radio kecil di sebelah mak…..
tapi mak seolah2 tak sedar bahawa rancangan radio tu siaran siam ……
kengkadang siaran indonesia …
mak terus tekun menganyam…
Rupanya tikar yang telah mak siapkan tu di gunakan untuk mengiringi mak ke kuburan…

Pastu mak sapu sampah sekeliling rumah bersih2….
pastu mak jemur karpet-karpet. ..
pastu mak ubahkan sofa ke tempat lain..
mak biarkan ruang tu kosong..
rupanya kat situ jenazah mak diletakkan..

paling menarik sekali mak bgtau kat maner sume duit dan barang kemas mak..
ada kat dalam almari…..
ada kat dalam dalam beg…..
ada dalam ASB…..
ada kat dalam Tabung Haji..
mak cakap tak berapa cukup lagi….
ada kat dalam gulung tikar…..

masa tu mak perasan takk..??
kiter gelak sakan bila mak bgtau duit dalam gulung tikar…
kiter kata mak ni memang pesenn lama laaa…
mak cuma gelak jer…
eeemmm..bahagiaa nya saat ituu..

Mak…..
Hari tu hari sabtu 18/08/1999 pukul 3 petang mak tiba2 sakit perut…..
bila malam tu kiter sampai dari KL…..
mak dah dalam kesakitan.
Akak dan abang kat kampong semua dah pujuk…..
mak tetap takmau pi hospital…. .
dan cuma tinggal giliran kiter sahaja yang belum pujuk..
Mak kata mak takmau duduk dalam hospital…. .
tapi kiter berkeras juga pujukk..
nanti di hospital ada doktor…
ada ubat untuk mak..
kat rumah kami hanya mampu sapu minyak dan urut jer..

Mak tetap tak bersetuju… ..
mak memang degil..
tak salah, anak mak yang ni pon mengikut perangai mak tu..
Tapi akhirnya bila melihat keadaan mak makin teruk….
mak sakit perut sampai nak sentuh perut mak pon sakit
kami adik beradik sepakat hantar juga mak ke hospital…. ..

Mak…..
amponkan kami semua…
kami nak mak sehat…
kami sayang mak…
kami tak mau mak sakit…
kami terpaksa juga hantar mak ke hospital….
ampon kan kami yer mak….

Mak…..
Malam itu abang bawa mak ke hospital
dan itu lah pertama dan terakhir kali mak naik kereta kiter…
Masih terbayang betapa ceria dan gembiranya mak,
kiter kata nak beli kereta….
Mak asyik tanya ajer..
cukup ker duitt..
kiter jawab pula…
kalau tak cukup, mak kan banyak duit…
mak gelak ajerr…..

Lepas tu bila kereta kiter sampai….
mak buat kenduri kesyukuran.. ….
Dan kiter masih ingat lagi…
bila kiter eksiden terlanggar Ah-Chong naik motor…..
Punya la kiter takut…
kiter warning kakak kiter jangan sesekali bgtau kat mak…..
Bila balik sahaja kampong….
kiter cepat-cepat simpan keta dalam garaj…..
Tapi mak perasan juga bumper depan kemek…
mak tanya kenapa…?
Selamba jerr kiter jawab terlangar pokok bunga…..

Mak….
tujuan kiter menipu tu supaya mak tak risau…
Maafkan kiter kerana sampai mak pergi mak tak tau hal sebenar…
mak, kiter menipu mak kan …
ampon kan kiter….
Mak…..
Jam 4.30 pa gi 19/08 /2006
Bila tiba aja kat hospital….
nurse tengah balut mak dengan kain putih…..
mak mesti nampak kiter jatuh terduduk di lantai hospital…
Mesti mak nampak abang cium dahi mak…..
Mesti mak nampak akak baca doa untuk mak….
Mesti mak nampak adik terduduk kat kerusi kat sudut itu…
mesti mak nampak semua tu kann…kann. .kannn

Mak tau tak….
Pagi tu balik dari hospital jam 5.20 pagi kiter mamandu dalam keadaan separuh sedar…
Adik kat sebelah diam melayan perasann…
Kenangan bersama mak berputar dalam kepala ini…
jalan di depan terasa makin kelam…..
airmata dah tak mampu di tahan….
Masa tu seandainya apa-apa terjadi di jalan itu kiter rela…
Namun alhamdulillah akhirnya kiter sampai juga…
di sebab kan pagi masih awal, jadi jalan tu lenggang..
kosong. …sekosong hati ini…..
Sepanjang perjalanan terasa kedinginan subuh itu lain benar suasananya.. …..
terasa syahdu dan sayu…dinginnnn. ….

Mak…..
Kiter masih ingat lagi…
Kiter baca AlQuran kat tepi mak temankan mak…
Jam 11.00 pagi mak di mandi kan …..
Anak2 mak yang pangku masa mak mandi….
Mak mesti rasa betapa lembut nya kami mengosok seluruh tubuh mak…..
Kiter gosok kaki mak perlahan lahan…..
Mak perasan tak…?

Makcik yang mandikan mak tu pujuk kiter…..
Dia kata…” dikk…jangan nangis…kalau sayang mak jangan buat gitu…jangan nangis ya..”
Bila makcik tu kata gitu…
lagi laaaa laju airmata ni..
tapi kiter kawal supaya tak menitik atas mak….

Mak…..
Sampai takat ini surat ni kiter tulis…..
kiter nangis ni…..
Ni kat dlm bilik…baru pukul 4.00 pagi….
Takder orang yang bangun lagi…..
kiter dengar nasyid tajuk “anak soleh” kiter sedih…
kiter rindu kat mak..!
Takpa la….
nanti bila kita selesai sembanyang subuh,
kiter baca yassin untuk mak…
mak tunggu ya..!
Mak..
Sebelum muka mak di tutup buat selamanya… .
Semua anak2 mak mengelilingi mak…
menatap wajah mak buat kali terakhir….
Semua orang kata mak seolah2 senyum aja…
Mak rasa tak….
masa tu kiter sentuh dahi mak….
kiter rasa sejukkkk sangat dahi makk…..
Kiter tak mampu nak cium mak…
kiter tak daya….
kiter tuliskan kalimah tauhid kat dahi mak dengan air mawar…
Airmata kiter tak boleh tahan….
Mak mesti ingat kan yang anak mak ni jadi imam solat jenazah untuk mak…
tapi kite suruh tok imam bacakan doa sebab kite sebak….

Jam 12 tengahari mak diusung keluar dari rumah….
Akak pula dah terkulai dlm pelukan makcik…
badan akak terasa panas…
makk…
anak mak yang seorang tu demam….

Mak tauu…
cuma akak sorang saja anak mak yang tak mengiringi mak ke tanah perkuburan.. .
Mak…..
Hari2 ku lalui tanpa kewujudan mak lagi…
Begitu terasa kehilangan mak…
boleh kata setiap malam selepas maghrib anak mak ini berendam airmata…
Dan sampai satu tahap….
masa tu malam jumaat selepas maghrib…
Selepas kiter baca yassin ngan kawan-kawan. ….
entah kenapa biler kat bilik kiter keluarkan gambar2 mak pastu apa lagi…
semakin kiter tenung terasa semakin sayu…
tangisan tak dapat dibendung…

Mak tauu…
kiter cuba bertahan…
memujuk diri sendiri tapi tak juga reda…
Kiter rasa nak telefon mak…
nak cakap dengan mak….
anak mak yang ni dah tak betul kan …?
Dan akhirnya dalam sedu sedan itu kiter telefon kampong…
Kiter cakap dengan kakak..kiter nangis lagi…
Puas la kakak memujuk kiter…
Akak kata…” tak baik laa nangis aje..doa lah untuk mak..”
Dan akhirnya akak juga nangis…..

Mak tau tak..
di saat itu kerinduan terasa menusuk sehingga ke hulu hati…
rasa nyilu sangat…
menusuk-nusuk sehingga terasa begitu sakit dalam dada ni….
Sampai sekarang bila kerinduan itu menjelma…
hanya sedekah al-fatihah kiter berikan…..

Mak….
cukup la sampai sini dulu….
kawan kiter dah ketuk pintu bilik tu….
kejap lagi kami nak pergi solat subuh kat masjid…
selalunya, kiter yang bawak mak naik motor kan ….
kali ni kiter jalan kaki dengan kawan pulak…
esok kiter ingat nak tulis surat kat ayah pula….
Mula2 kiter tak tau nak hantar mana surat nih…
pastu kawan kiter bgtau…
simpan je buat kenangan..
Kiter cuma tau alamat ni aje…
Takper yer mak…
kiter kasi orang lain baca…
Kiter stop dulu…
sebab kawan kiter dah lama tunggu tu…
akhir kata untuk mak,
I LOVE YOU SO MUCH
dan jutaan terima kasih kerana membesarkan kiter…
memberi seluruh kasih sayang dari kecil sampai masuk sekolah..
sampai masuk unibesiti..
sampai kiter boleh rase naik kapal terbang…
boleh rasa duduk kat negara orang…
sampai akhir hayat ini jasa mak tak akan mampu kiter balas..

Sekian terima kasih,
Yang Benar Anak mak yang dah tak degil

so the conclusion, love our mom.

she’s the person that care about us the most!

::got this from my friends blog, thanks to him.( thnks along )::

pinjam post utk kesedaran bersama. =)

Buat tatapan pemuda ummah

1) Baiki kesilapan, kesalahan , ketidakurusan

2) Always ask lecturer, friends and struggle by your own self

3) Manage your time rightfully, Close with lecturer .decide n prepare everything early

4) After learning/lecture. Immediately learn by yourself to understand and make it tidy in your mind.

5) If not understand, immediately ask lecturer n explore everything by yourself

6) Don’t let yourself feel pening with small matters/others small thing.

7) Do a lot of test /exercise

8) Jadi Yang terbaik.

9) Sms selalu-zikrullah

10) Call on time-solat

11) Selamat setting hati, jiwa,akal lillahitaala

12) Upgrade iman, suburkan dengan al-quran

13) Download zuhud

14) Upload istiqomah

15) Delete jahiliyah and munkar

16) Update tarbiyah+usaha+doa+pengorbanan

17) Topup ilmu dunia plus akhirat.

18) Graduan mesti bijak memilih maklumat(Raja Nazrin)

19) Mesti bijak dalam bidang kamu

20) Yang betul kena betul

21) Yang salah tetap salah

22) Jangan jadi orang yang buat keputusn yang salah

23) Jangan jadi orang yang bodoh

24) Jangan nilai tanpa maklumat.

25) Jgn lepak lama2 tengok cite/bersembang kosong

26) Jgn tengok citer maksiat

27) Jgn makan mcd, kfc, pizza..elakkan. x boleh sokong yahudi lagi!( jgn membazir duit juga)

28) Jgn main game je, sampai tak ingat study

29) Jgn tangguh keje

30) Jgn makan banyak

31) Jgn tido banyak

32) Jgn malas mandi

33) Jgn online dlm klas time lecture

34) Jgn bangun lewat pagi

35) Jangan tak buat latihan

36) Jangan x buat keje assignment

37) Jgn x letak soalan bila buat assignment

38) Jgn x prepare untuk quiz /belajar/lecture

39) Jgn tak tanya lecturer kalau x fhm. Jgn taruh akhir sem baru nak Tanya.

40) Jgn mengumpat

41) Jgn citekan keburukan org lain

42) Jgn melaga-lagakan org

43) Jgn car kesalahan org lain

44) Jgn egois dan suka pentingkan diri sendiri

45) Jgn sukar pohon maaf

46) Jg sukar ucap terima kasih

47) Jgn banyak main

48) Jagn buang masa

49) Jgn stress sgt

50) Buat jadual perhubungan

51) Buat jadual pertemuan

52) Belajar-banyakkan masa belajar sendiri

53) Study banyak2. Rajin rajin

54) Lebihkan masa study

55) Pergi- kursus kemahiran, kursus++

56) Kursus dan perbentangan ilmiah

57) Bajet/simpan rm 200 every month.


::hardisk::

::muhasabah diri::buat pembaharuan::betulkan niat kerana ALLAH semata-mata::Charge bateri Iman agar tetap subur dengan siraman cahaya keimanan kepada ALLAH::


Dunia ini terdiri dari tiga saat
Satu saat telah berlalu
Satu saat sedang kau lalui
Satu saat kau tak pasti lagi akan temui
Oleh itu kau hanya memiliki
satu saat sahaja
Kerana kehidupan ini adalah dari saat ke saat.
(Imam al-ghazali dalam Minhajul 'abidin)

--------------------------------------------------



"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."


Kata-kata Imam Hambal

"Perjuangan Tak Akan Berakhir Selagi Tak Berpijak Pintu Syurga"

"Orang yang berakal itu adalah orang yang diikat oleh akalnya daripada segala perbuatan tercela."

-------------------------

Allah menguji keikhlasn bila bersendrian
Allah memberi kedewasaan bila ada masalah
Allah melatih kesabaran dalam kesakitan
Allah tak pernah ambil sesuatu yang kita sayang
kecuali menggantikannya dengan lebih baik..

::hardisk::

katakana-nak tulis bahasa lain dlm bahasa jepun
hiragana-nak tulis bahasa jepun je

1 = Ichi
2 = Ni
3 = San
4 = Yon (after 10)/ Shi
5 = Go
6 = Roku
7 = Nana(after 10) / Shichi
8 = Hachi
9 = Kyuu
10 = Jyuu
100= hyaku
youkoso-selamat dtg
---------------
watashi wa-i pan o-roti tabemasu-makan
i eat bread
--------
english-svo
jepun-sov
-----------
hajimemashite
watashi wa mayumi desu
johor kara kimashita
---------------


watashi wa- saya
ohayou-good morning
ohayou gazaimas
konnichi wa-afternoon
konban wa-good evening
sayounara-good bye
mata ne-see ya!
genki desu ka?- how are you
ogenki desu ka?-how are you(more polite)
genki desu-i'm fine
hai-yes
lie-no
~wa nan desu ka?-what's...?
kore wa nan desu ka- what's this
hajimemashitte-nice to meet you
ganbatte-do your best!/keep it at!
ganbarimasu-i'll do my best
~ga suki- ilike..
neko ga suki - ilke cat
nihon-jepun
eigo-english
nihon go
~san-mr./mrs
sugoi-cool
daijoubu-ok i'm fine
ka-?
Arigatou-tq
anata wa- and you?
watashi mo- i'am
------------------

freejapaneselessons.com

1.hiragana
2.katakana
3.vocabulary
4.grammar
5.numbers, time and days of the week
6.godan verbs
7. ichidan verbs
8.using verb bases
9.adjectives and adverbs
10. meeting someone new

::harddisk::


tips!
1. Banyakkan membaca – baca tentang ini dalam majalah SOLUSI ke 18.
2. Terus menulis – jangan fikirkan kesempurnaan.
3. Rapat dengan orang-orang yang ada fikrah Islamiah, bincang dan ikut cara hidup mereka – jiwa daei akan subur.
4. Ada isu, cuba fikirkan kenapa, bagaimana, siapa dan apa? – bina fikiran anilisis dan kritis.
5. Amal yang empat tu dulu!

::harddisk::original from genta rasa::

Terdapat beberapa tabiat tertentu yang biasa dilakukan sama ada sengaja atau tidak sebenarnya menunjukkan keadaan kesihatan. Malah, apabila diamalkan selalu ia akan lebih memudaratkan lagi tahap kesihatan.
Sebelum ini telah diterangkan kaitan antara penyakit dengan organ dalam post bertajuk “Falsafah Punca Penyakit”. Di sini cuma tiga jenis tabiat yang utama yang boleh dilihat dengan jelas dan mudah dikesan.

KEBOSANAN

Seseorang yang kerap mengeluh berkata seperti

“Bosan” atau

“Bosanlah” atau

“Bosannya” atau

“Borring” atau
lain-lain pertakataan seumpamanyanya, ialah seorang yang lemah sistem antibodinya. Antibiotik semulajadi tubuhnya juga lemah untuk menentang sebarang penyakit. Sistem kawalan biotik (NW5) yang terletak di bahagian bawah Hipothalamus ialah bahagaian yang juga mengawal biotik tubuh. Oleh itu, probiotik di bahagian organ-organ tubuh tertentu juga terjejas terutamanya bahagian usus besar. Antara kesan kelemahan di bahagian usus ialah seperti cirit-birit.

Antara sikap yang ditonjolkan oleh mereka yang lemah sistem antibodinya ialah gangguan keceriaan. Mereka yang tidak ceria akan melakukan sesuatu tanpa merasa puas. Contonya apabila menonton TV, mereka akan menontonnya dengan lama. Apabila bermain (bagi kanak-kanak), mereka akan bermain dengan lama. Tetapi mereka tetap tidak akan puas dan akan mengulangi bermain atau menonton dengan lama pada hari yang berikutnya. Sepatutunya mereka yang normal di bahagian kawalan biotik atau keceriaannya akan rasa puas walaupun bermain sebentar atau menonton TV untuk tempoh yang singkat.

Bagi remaja, mereka akan mengisi kebosanan dengan cara bersosial atau keluar berjumpa dengan rakan-rakan. Kadang kala mereka keluar ke pusat memebeli belah tanpa hala tujuan. Tetapi mereka tetap tidak akan merasa puas dan akan terus keluar setiap hari. Sampai pada peringkat yang lebih terus lagi mereka akan mengambil bahan terlarang seperti merokok, mengambil dadah, mengambil akohol. Selain itu, mereka akan membuat perkara yang baru untuk meningkatkan lagi kepuasan yang disangkakan dapat mengisi kebosanan seperti menonton bahan lucah hingga ingin mencubanya.

Antara tanda atau simptom yang berkaitan dengan kelemahan pada bahagian sistem antobodi ialah seperti berikut:

1. Muka berjerawat dan ada masalah kulit.
2. Alahan dengan habuk.
3. Mudah mendapat kudis.
4. Luka lewat sembuh.
5. Suka memakai pakaian yang menyamai level warna NW5 atau indigo atau pakaian gelap.

Tabiat sering berkata “bosan” atau “borring” secara berterusan akan mematikan lagi lebih banyak sel-sel dormant (sel yang hidup dan berpotensi tetapi kurang aktif atau kurang digunakan) di bahagian otak.

KETIDAKPRIHATINAN

Mereka yang sering mengatakan:

“Lantak lah” atau

“Biar lah” atau

“Peduli apa” atau

lain-lain perkataan seumpamanya ialah tanda-tanda ketidakprihatinan. Sikap prihatin dikawal oleh organ Pankreas (NW15) dan Hati (NW12). Setiap kali seseorang menyebut perkataan di atas atau seumpamanya, ia menunjukkan organ bahagian penghadamam sedang lemah.

Tabiat ini menjadikan seseorang itu kurang rasa prihatin, tidak menghiraukan sesuatu nasihat atau saranan dan tertutup pintu hati daripada memiliki perasaan simpati dan empati.

Tabiat menyebutnya berulang kali akan menyebabkan kolestrol makin banyak terbentuk. Selain itu sel-sel dormant bahagian penghadaman juga akan mati dan merosot.

Antara tanda atau simptom yang berkaitan dengan tabiat ini ialah:

1. Tahap kolestrol tinggi.
2. Pembentukan banyak kutil atau ketuat atau tahi lalat di kulit.
3. Tidak tahan mandi atau minum air sejuk.
4. Tidak tahan kesan pembongkaran ditoksifikasi (apabila mengambil rawatan berunsur semula jadi atau rawatan alternatif).
5. Tahap gula dan urik asid tinggi dalam darah.

KETIDAKPUASAN

Mereka yang kerap mengeluarkan comment complant atau

Mengadu domba atau

Sering meluahkan ketiakpuasan hati atau

Melihat sesuatu seperti tidak sempurna atau tidak betul
atau sebagainya menunjukan seseorang itu mengalami gangguan emosi dan perasaan. Mereka yang bertabiat begini biasanya mengalami beberapa masalah berkaitan dengan jantung, dada dan paru-paru.

KETIDAKYAKINAN

Mereka yang kerap melakukan perbuatan seperti ini;

Menghantak kaki seperti berentak ketika duduk atau

Menggoyangkan kaki atau

Menghenjut jengket kaki (angkat tumit jengket dan henjut) atau

Melibas-libas goyang kaki atau

Menggerakkan jari-jari tangan

atau seumpamanya yang berkaitan dengan goyang kaki menunjukkan organ-organ bahagian fizikal seperti Sistem Darah dan Sistem Otot (NW18), Usus (NW19), Sistem Saraf dan Sistem Tulang (NW20) sedang lemah.
Perbuatan ini dilakukan secara tidak sengaja untuk mengimbangi kelemahan pada bahagian organ-organ yang dinyatakan tadi. Apabila kaki digoyangkan, maka keyakinan akan dapat ditingkatkan dan gangguan karektor akibat kelemahan organ yang terlibat dapat dikurangkan.

Bisanya tabiat ini mula terjadi kepada mereka yang keletihan. Tetapi tabiat ini akan dilakukan secara tidak sengaja pada waktu yang lain. Melakukan tabiat menggoyangkan kaki ini secara berterusan akan menyebabkan sel-sel dormant di bahagian organ yang dinyatakan tadi akan mati dan merosot. Malah tubuh juga akan kehilangan gema (tenaga atau vibration sel).

Punca Tabiat Berterusan

Kali petama tabiat ini dilakukan tanpa sedar disebabkan oleh kelemahan organ yang terlibat. Tetapi ia akan menjadi sesuatu yang berterusan dilakukan disebabkan oleh faktor ketidakseimbangan IQ. Ketidakseimbangan IQ terjadi apabila terdapatkan lebihan protein yang merupakan logam berat yang mengganggu Kelenjar Pituitari dan sistem sympathetic (tindakan luar kawal). Akibatnya akan timbul simptom “berkenan” terhadap sesuatu tabiat yang dilakukan pada pertama kali.

Behaviour Therapy

Terapi Sikap atau lebih terkenal dengan nama Terapi Kelakuan (Habit Therapy / Behaviour Therapy) merapakan salah satu cara terbaik untuk merawat sesuatu penyakit. Apabila seseorang menyedari salah satu daripada tabiat yang diteritakan tadi, maka cubalah dengan sedaya upaya berhenti atau mengawalnya. Jika ia terjadi tanpa sengaja, maka ia adalah tanda kelamahan pada organ yang terlibat.

“Berkenan” atau kekerapan mengulangi tabiat tersebut boleh dielakkan dengan cara mengawal pemakanan atau mengurangkan pengambilan protein tinggi.

Behaviour Therapy yang terbaik sebenarnya ialah melalui solat yang dilakukan dengan tomakninah.
Mereka yang menolak Hukum Keseimbangan antara organ dan karektor atau menolak kaitan antara organ dan bawaan karektornya, pasti akan menemui jalan buntu untuk menyelesaikan sesuatu masalah atau merawat penyakit.

Semoga anda gembira dengan maklumat yang diberikan. Cuma tiga sahaja tabiat umum yang diterangkan. Sekiranya anda dapat memahami tulisan dalam post ini serta cuba mempraktikkannya, insya Allah, anda mampu meningkatkan tahap kesihatan hampir 70% dan mencegah daripada mendapat sesuatu penyakit.

::: sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat kepada manusia lain..

::harddisk::forgot copy from where::
makanan yang berasid

i. nescafe, sos, kicap, buah masam warna kuning, jeruk, minuman bergas, makanan ringan, mee segera


ii. think positif ambil berat, jgn cemburu,khianat, hasad


::catatan makanan::harddisk::

antum berada di atas jalan

menuntut ilmu seikhlas-ikhlasnya

anak2 yg soleh menjadi sumber untuk ibu bapa mendapat sumber pahala didunia selama-lamanya yang berterusan.

bawa dia proses jadi soleh

kita ni modal mak ayah untuk masuk syurga. Dan peluang mak ayah untuk masuk syurga lebih lagi bila kita ada atas jalan jihad

pelajar jihad fisabilillah jika tuntut ilmu seikhlas-ikhlasnya kerana Islam

jika mati tengah study mati syahid

zalim apabila ibu bapa menggelapkan masa depan akhirat anak2. tiada yang sengaja. tapi mereka lalai untuk mentarbiyah anak.

::harddisk::

berikan cinta anda sepenuhnya tanpa henti
dan berubah, meskipun suatu saat anak anda mungkin tidak menyenangkan anda.
(nasihat yang disampaikan Syaikh Abdul hamid Jasim Al-Bilali, dalam kitab Funun Tarbiyati Al Abna.)

~cinta tulus yang tanpa tolok ukur adalah pemberian paling berharga yang harus diperoleh setiap anak. Sebaliknya menolak memberikan cinta tulus kepada seorang anak adalah sebuah hukuman yang paling menyakitkan baginya.

~sangat lembut perasaannya(memasuki panggung wayang itu tidak layak dilakukan oleh seorang muslim hatta seorang yang mahu dirinya digelar daie.)

anak2 akan belajar melalui contoh langsung dari orang tua.

dedahkan anak dengan situasi luar(kerana jika kurung dalam rumah dia hanya soleh pada peribadi sahaja tapi tidak soleh secara sosial) maka tidak dapat menghasilkan peribadi yang berhasil secara sosial, dalam erti kata sukses berinteraksi memberi pengaruh kepada masyarakat.sementara musuh moral, kewajipan kita untuk memantaunya terlebih dahulu dan bila ada kasus baru kita mengajukan solusi yang harus dilakukan dan mengambil sejumlah langkah-langkah antisipatif yang cukup

::my hard disk::

Manusia adalah unsur inti dari kehidupan. Peningkatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) senantiasa menjadi isu penting semua organisasi. Bahkan disaat teknologi dianggap sebagai parameter sebuah negara dikatakan maju, SDM tetap menjadi persoalan penting yang diyakini mempengaruhi secara signifikan eksistensi negara tersebut dalam peradaban dunia. “The man behind the gun”, begitu kira-kira orang sana membahasakan betapa pentingnya unsur manusia disamping teknologi. Bagaimanapun canggihnya teknologi, tidak akan bermanfaat bila tidak ada manusia yang bisa menggunakannya. Bahkan ia dapat menjadi bencana bila manusia menyalah gunakannya.

Dari sini, kita memperoleh dua kata kunci tentang SDM ini. Pertama, dan ini yang terpenting, adalah persoalan pembentukan kepribadian manusia, sehingga ia tak menyalah gunakan apapun yang berada ditangannya. Kedua, peningkatan kemampuan, kompetensi dan kapabilitas manusia sesuai bakat, minat dan spesialisasinya. Bahwa pengembangan dalam teknologi, metodologi atau apapun tak akan berarti apa-apa jika tak diiringi dengan peningkatan kemampuan manusianya. Singkatnya, kita dapat mengatakan bahwa teknologi, metodologi dan kawan-kawannya hanyalah tools atau alat, manusialah yang menentukan apakah ia bermanfaat atau justru menjadi bencana.

Dua aspek penting yang terkait SDM, pembentukan kepribadian dan peningkatan kemampuan manusia inilah yang menjadi core kerja tarbiyah kita. Keduanya harus berjalan seiring dan seimbang. Jadi kerja tarbiyah intinya adalah membentuk kepribadian manusia secara bertahap sehingga menjadi pribadi yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya, lalu meningkatkan kemampuannya hingga menjadi kader yang mampu melaksanakan tugas yang diamanahkan kepadanya dalam rangka mengembalikan kejayaan Islam dan kaum muslimin.

Disinilah letak persoalannya. Tarbiyah merupakan metodologi, cara, sarana, alat atau tools. Tarbiyah memerlukan unsur lain agar dapat diaplikasikan. Kita asumsikan unsur lain itu adalah manhaj, idarah (manajemen), Murabbi dan Mutarabbi.

Mari kita renungkan lebih dalam. Untuk aspek manhaj, kita sudah memilikinya. Bahkan untuk menjaga ta’shil (orisinalitas) dan mengikuti perkembangan lapangan,manhaj tarbiyah terus dievaluasi dan direvisi secara berkala. Lebih jauh, seluruh kader dapat secara langsung memiliki dan mengakses manhaj itu karena telah dibukukan. Untuk aspek idarah pun demikian, kader dapat mengakses sistem itu dengan mudah, apalagi idarah ini bukanlah suatu konsep yang sulit dan rumit bagi rata-rata kader.

Tetapi sebagaimana “kaidah” diawal tulisan ini, betapapun bagus dan lengkapnya manhaj atau idarah yang dimiliki, tak akan berarti apa-apa jika tak ada yang mampu dan mau mengaplikasikannya. Jadi, suka tidak suka kita harus kembali kepada pentingnya unsur manusia (dalam konteks ini adalah Murabbi dan Mutarabbi) untuk membuat tarbiyah berjalan dengan baik.

Maka, upaya merevisi manhaj dan idarah harus diiringi dengan upaya penyiapan dan peningkatan kemampuan para Murabbi. Ini karena para Murabbi adalah “The man behind The Manhaj and The Idarah”. Lalu, siapa yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan program penyiapan dan peningkatan kemampuan para Murabbi? Ya, jawabannya adalah struktur yang memiliki program tersebut. Dan siapa yang berada di struktur itu? Manusia juga kan? Maka upaya yang harus dilakukan juga adalah meng up grade mereka yang berada di struktur tarbiyah hingga punya kemampuan dan kemauan melaksanakan program yang menjadi tanggung jawabnya.

Demikianlah persoalan ini akan saling terkait satu dengan lainnya. Tetapi pada intinya, faktor manusia (kader) senantiasa menjadi yang sangat signifikan mempengaruhi keberhasilan dakwah, bersama faktor tools lainnya tadi.

Tengoklah sejarah. Keberhasilan dakwah Rasulullah bisa dikatakan sangat didukung oleh dua faktor SDM, disamping tentu saja faktor bimbingan manhaj Alllah SWT. Faktor pertama adalah beliau sendiri sebagai SDM Murabbi yang handal, dan faktor kedua yang tak boleh diabaikan, adalah adanya SDM mutarabbi kader-kader yang berkualitas, yang dalam istilah Syaikh Sayyid Quthb disebut sebagai al-Jiil al-Qur’an al-Fariid (Generasi Qur’ani Yang Unik). Itulah Abu Bakr ash-Sidq, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Amr bin Yasir, Abdullah bin Mas’ud dan masih banyak lagi. Merekalah generasi shahabat Rasululllah SAW yang mempersembahkan hidup mati mereka demi tegaknya izzul Islam wal muslimin.

Jadi, jika ingin meraih kembali kemenangan dakwah, kita harus membenahi kader disemua jenjang dan lapisnya. Kader jajaran pimpinan, kader fungsionaris struktur, kader yang berada di lembaga legislatif atau eksekutif, kader kepala daerah, kader birokrat, kader profesional, kader Murabbi dan kader Mutarabbi, semuanya harus dikokohkan secara terus menerus tarbiyahnya. Konsekwensinya adalah program-program yang berorientasi pada pengokohan tarbiyah kader harus menjadi prioritas kita. Agar kader memiliki energi dahsyat untuk melakukan kerja-kerja dakwah. Agar Allah memberikan pertolongan- Nya. Maka dengan kekuatan kader dan pertolongan Allah, insya Allah dakwah ini akan mengembalikan izzul islam wal muslimin. Allahu Akbar!

::copy n paste from::here


DR. Maisarah Thahir berkata: Sarana tarbiyah dengan cinta, atau bahasa cinta, atau abcd cinta, ada delapan:

1. Kosa kata cinta

2. Pandang mata cinta

3. Suapan cinta

4. Sentuhan cinta

5. Selimut cinta

6. Pelukan cinta

7. Ciuman cinta

8. Senyum cinta

Pertama: Kosa kata cinta

Berapa kosa kata cinta kita ucapkan kepada anak-anak kita?

Dalam sebuah kajian dikatakan: seorang anak dari bayi sampai ABG telah mendengar tidak kurang dari 16 ribu kosa kata buruk, namun, ia hanya mendengar ratusan kosa kata baik!

Image yang tergambar dalam pikiran seorang anak tentang dirinya merupakan salah satu hasil dari omongan yang didengarnya, seakan sebuah kosa kata adalah sebuah kuas di tangan seorang pelukis, bisa jadi ia melukiskannya dengan warna hitam, bisa juga melukiskannya dengan berbagai warna indah. Jadi, kosa kata-kosa kata yang ingin kita ucapkan kepada anak-anak kita, harus yang baik, kalau tidak baik, jangan kita ucapkan.

Sebagian orang tua, sebagian kosa katanya (merendahkan, menjelek-jelekkan, merendahkan ciptaan Allah), akibatnya terhadap anak adalah (mengurung diri, permusuhan, ketakutan, tidak percaya diri).

Kedua: pandang mata cinta

Jadikan kedua matamu tepat pada kedua mata anakmu, disertai senyuman, dan bergumamlah dengan suara tidak terdengar: “aku mencintaimu wahai si fulan”, 3 atau 5 atau 10 kali, jika hal itu disikapi oleh anakmu celaan, atau merasa aneh, dan ia berkata: “apa yang kamu lakukan wahai ayahku”, maka jawablah: “aku rindu kepadamu wahai fulan”. Jadi, pandangan mata, dan cara ini, mempunyai dampak dan hasil yang luar biasa.

Ketiga: Suapan cinta

Cara ini tidak bisa dilakukan kecuali seluruh anggota keluarga berkumpul di satu meja makan. [nasihat: janganlah menempatkan tv di ruang makan], agar terjadi interaksi dan pertukaran pandangan mata. Dan saat menikmati santapan makan, hendaklah orang tua berusaha menyuapkan beberapa suap ke mulut anaknya [dengan catatan, anak kelas V atau VI SD ke atas, pasti merasa bahwa cara ini tidak bisa mereka terima], jika sang anak menolak menerima suapan itu di mulutnya, maka letakkan pada sendok atau piringnya. Hendaklah saat menyuapi disertai dengan pandangan mata cinta diiringi senyuman, kosa kata indah dan suara pelan: “demi Allah wahai anakku, saya sangat ingin menyuapimu dengan suapan ini, ini adalah kurir cintaku wahai sayangku”, setelah ini, pasti dia mau menerimanya.

Keempat: Sentuhan cinta

DR. Maisarah berkata: saya naihatkan agar orang tua memperbanyak sentuhan terhadap anaknya. Bukan sebuah kebijakan jika seorang ayah berbicara dengan anaknya pada dua kursi yang berbeda. Sebaiknya sang anak ada di sampingnya, dan hendaklah tangan sang ayah menempel di bahu anaknya (tangan kana nada di bahu kanan). Kemudian DR. Maisarah menjelaskan cara nabi SAW menghadapi lawan bicaranya: “Nabi Muhammad SAW menempelkan kedua lututnya dengan lutut lawan bicaranya, dan meletakkan kedua tangan beliau di atas kedua paha lawan bicaranya, dan posisi menghadap secara penuh”. Sekarang terbukti bahwa sekedar sentuhan seseorang merasa dicintai dan kehangatan hubungan meningkat ke puncak tertinggi. Karenanya, jika hendak berbicara dengan sang anak, atau hendak menasihatinya, janganlah duduk berjauhan, sebab, dengan begini, terpaksa harus bersuara keras, dan [suara keras membuat sang anak lari] dan jika sang anak itu laki-laki, maka peganglah bagian pahanya, dan jika sang anak perempuan, maka peganglah bahunya, dan peganglah tangannya dengan penuh kasih saying, letakkan kepala sang anak pada bahu sang ayah, agar ia merasa dekat, aman, dan tersayang, sambil katakana: “Aku bersamamu, aku akan memohonkan pengampunan untukmu jika kamu bersalah”.

Kelima: selimut cinta

Hendaklah setiap malam seorang ayah atau ibu melakukannya, jika sang anak telah tidur, maka datangilah ia dan ciumlah, niscaya dia akan merasakan kehadiranmu, karena jenggot wajahmu yang biasa engkau bercanda dengannya, jika ia membuka satu matanya sedangkan yang lainnya masih meram dan ia berkata: “engkau datang wahai ayahku?”

Maka katakan kepadanya: “Betul, aku datang wahai sayangku!”. Dan selimutilah dia

Dalam pemandangan ini, sang anak akan berada dalam kondisi setengah sadar antara tidur dan tidak, dan pemandangan tadi akan tetanam dalam pikirannya, dan saat ia terbangun pada esok harinya, ia akan teringat bahwa semalam ayahnya datang dan melakukan ini dan itu.

Dengan perbuatan seperti ini, menjadi dekatlah jarak antara orang tua dan anak dan kita wajib dekat dengan anak dengan pisik dan hati kita.

Keenam: Dekapan cinta

Janganlah kalian pelit dengan dekapan terhadap anak. Sebab, keperluan anak kepada dekapan sama dengan keperluannya kepada makanan, minuman dan udara, setiap kali ada yang terkonsumsi, niscaya diperlukan yang lainnya.

Ketujuh: ciuman cinta

Rasulullah SAW mencium salah seorang cucunya; Hasan atau Husain. Perbuatan ini terlihat oleh al-Aqra’ bin Habis, maka ia berkata: “Apakah engkau mencium anak-anak kecil?!! Demi Allah, saya mempunyai sepuluh anak, tidak pernah aku mencium seorang pun dari mereka!! Maka Rasulullah SAW bersabda: “Kalau saja aku mempunyai kemampuan untuk mencabut kasih sayang dari dalam hatimu”

Wahai para orang tua, ciuman kepada anak merupakan satu ekspresi kasih sayang, betul, kasih sayang yang menjadi focus ajaran Al-Qur’an, Allah SWT menjelaskan bahwa ia merupakan rahasian ketertarikan manusia kepada suatu keyakinan, dan jika kasih sayang ini hilang dari perilaku kita terhadap anak-anak kita, berarti kita telah menjauhkan mereka dari kita, baik kita sebagai perseorangan maupun kita sebagai para da’i, da’i Islam.

Kedelapan: Senyum cinta

Inilah sarana-sarana cinta, siapa yang menerapkannya, niscaya mendapatkan cinta dari mereka yang berinteraksi dengannya.

Sebagian orang tua saat dinasihati demikian berkomentar: “Kami tidak terbiasa”.

Subhanallah!! Adakah kebiasaan itu Qur’an yang turun dari langit yang kita tidak bisa merubahnya!!

Sarana-sarana ini ibarat air, dengannya tanaman cinta akan tumbuh di dalam hati. Dan jika kita ingin dibaiki oleh anak kita, baikilah anak kita, dan sayangilah mereka.

Perlu diketahui bahwa cinta tidak sama dengan tutup mata atau membiarkan kesalahan

::copy n paste from ::here

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw, beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang mendukungnya… selanjutnya…

Umat Islam sekalipun dalam kondisi lemah dan terpecah belah namun secara umum tetap setia pada agamanya dan negaranya, menolak untuk berkompromi dengan mengorbankan izzah (kehormatan) dan martabatnya, dan menolak berbagai upaya dalam melakukan pemutusan hubungan dan perpecahan, seperti yang dijelaskan oleh Allah tentang umat yang terbaik

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ

“Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya adalah sangat tegas terhadap orang-orang kafir dan belas kasih (saling menyayangi) di antara mereka sendiri” (Al-Fath:29),

Dan firman Allah dalam mendeskripsikan orang-orang yang dicintai Allah dan mereka mencintai Allah:

أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ

“Senantiasa tunduk dan hormat terhadap orang-orang beriman dan tegas dihadapan orang-orang kafir” (Al-Maidah:54).

Kombinasi antara tegas dan lembut, dan tunduk (merendah diri) dan izzah (kebanggaan) pada karakter seorang muslim ini mengungkapkan akan adanya keseimbangan yang menakjubkan, karena itu sikap tegas yang bukan pada tempatnya tidaklah terpuji, begitupula saling berkasih sayang, namun yang terpuji adalah hendaknya seseorang memiliki sikap tegas pada tempatnya, bersikap lunak juga pada tempatnya, memiliki izzah dan bangga ketika berada dihadapan musuh-musuhnya dan pada spionase umatnya, lalu memandang mereka dengan pandangan kebanggaan; bukan pandangan lemah dan hina, hormat dan tunduk meletakkan sayapnya ketika berhubungan dengan urusan ikhwannya dan anak bangsanya, hatinya penuh dengan kasih sayang dan cinta kepada mereka, dengan itulah menjadi sebuah refleksi sabda nabi saw:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan orang-orang beriman dalam berkasih sayang, saling cinta dan kelembutan adalah seperti satu tubuh yang jika mengalami darinya sakit maka seluruh tubuhnya ikut merasakannya dengan begadang dan demam”. (Muslim).

Musuh kita adalah yang memusuhi dan menyerang kita:

Sesungguhnya seorang muslim dituntut untuk senantiasa berbuat ihsan kepada seluruh manusia, sebagaimana firman Allah:

وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

“Dan berkatalah kepada seluruh manusia pada yang baik” (Al-Baqarah:83)

Dan ini mencakup seluruh manusia; Muslim atau kafir, terkecuali orang-orang kafir memerangi umat dan para agresor yang telah menistakan tempat-tempat suci dan kesuciannya, sebagaimana Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُونَكُمْ مِنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوا فِيكُمْ غِلْظَةً

“ Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa”. (At-Taubah:123)

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلاَ تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (Al-Baqarah:190).

Dan begitu pula jika demi menghilangkan kezhaliman dari selain kita dari orang-orang yang meminta pertolongan kepada kita, Allah SWT berfirman:

وَمَا لَكُمْ لاَ تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا

“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah Kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah Kami penolong dari sisi Engkau!”. (An-Nisa:75)

Adapun orang-orang kafir yang tidak memerangi kita, tidak memusuhi, menganeksasi dan membunuh kita maka Allah SWT berfirman:

لاَ يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu”. (Al-Mumtahanah:8)

Adapun makna kata al-birr (kebaikan) yang diperintahkan dalam ayat mencakup seluruh jenis kebaikan.

Dan dalam sejarah tentang umat ini, yang diriwayatkan secara mutawatir disebutkan bahwa umat Islam senantiasa berbuat ihsan (baik) kepada non muslim, khususnya warga Negara kita dan tetangga kita serta sekutu kita dari warga nasrani; sehingga bersatu darah kita dan darah mereka dalam mempertahankan negeri, menyatu keringat kita dengan keringat mereka dalam membangun kembali kebangkitannya dan peradabannya.

Ketidakseimbangan dan mundurnya umat:

Banyak dari umat Islam yang telah mengabaikan tsawabit Islam dan insaniyah (humanisme) secara gamblang, sehingga mereka menjadi sosok yang tegas (keras) atas orang-orang beriman dan selalu tunduk, merendah diri dan hormat dihadapan orang-orang kafir, persis dengan apa yang disebutkan oleh nabi saw tentang sifat orang-orang khawarij yang melakukan

يَقْتُلُونَ أَهْلَ الإِسْلاَمِ، وَيَدَعُونَ أَهْلَ الأَوْثَانِ

“membunuh para pemeluk ajaran Islam dan membiarkan hidup para penyembah berhala” (Syahikhani).

Dan inilah yang membuat zionis dan antek-anteknya berani merebut negara kita dan tempat-tempat suci kita.

Dan oleh karena itu pula, banyak kita saksikan saat ini darah umat Islam tumpah dengan mudahnya dan harga yang sangat murah dan bahkan tanpa ada harganya, ruh dan jiwa-jiwa kita berada dalam wahn

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”. (As-Syura:30)

Bahwa kehinaan dan kerendahan yang dilakukan oleh umat Islam saat ini adalah hasil dari apa yang kita lakukan oleh tangan kita sendiri, dan dari apa yang kita usahakan oleh diri kita sendiri, dan jika kita tidak kembali kepada agama kita dan tsawabit (konstanta) kita, dan bersuaha menjaga dan mempertahankan martabat kita, sehingga kita dapat mengembalikan kemuliaan dan kehormatan kita, sebagaimana yang diungkapkan oleh Al-Faruq:

إنَّا قَوْمٌ أَعَزَّنَا اللَّهُ بِالْإِسْلَامِ فَلَنْ نَلْتَمِسَ الْعِزَّةَ بِغَيْرِهِ

“Kami adalah umat yang telah dimuliakan Allah melalui Islam, maka dari itu, kami tidak akan mencari izzah kepada selain Islam”. (Al-Hakim)

Bermaafan bagi musuh dan keras terhadap sesama muslimi ( Ikhwanul Muslimin)

Tampak mengherankan ditubuh orang yang berakal dari umat ini, mereka melihat beberapa pemerintah sangat berambisi dan antusias memberikan maaf dan berlapang dada atas semua kejahatan yang dilakukan oleh Zionis terhadap umat ini, bahkan bagitu cepat menerima berbagai tindak kejahatan dan pelaku kejahatan Zionis kepada pemerintah zionis dengan rasa bangga dan terhormat, bahkan tanpa meminta dilakukan persidangan, serta bahkan untuk tindakan yang paling keras (dan paling keji) tingkatannya sekalipun dalam berbagai agresi Zionis yang senantiasa berulang dan berulang, dengan dalih sebagai wadah untuk memobilisasi proses perdamaian yang diluncurkan oleh pemerintah Zionis atasnya setiap hari berbanding puluhan rudal mematikan yang diabaikan oleh Pemerintah dan bangsa kita, bahkan berlawanan dengan semua undang-undang dan konvensi internasional.

Dan lebih mengherankan lagi adalah ketika pemerintah yang begitu lembut kepada musuh, tidak henti-hentinya menunjukkan kekejaman secara terus menerus dan terang-terangan terhadap bangsa dan warganya sendiri, memberlakukan keadaan darurat, merebut kebebasan, menangkap para tokoh, dan menumpahkan masalah kepada orang-orang yang berusaha melakukan perbaikan terhadap negaranya sendiri, menjatuhkan pengadilan militer dan pengadilan khusus, menjatuhkan hukum yang paling keras dan kejam bagi siapa yang berusaha membantu atau mencoba membantu para pejuang dan para pembela kebenaran, dan yang terakhir kali terjadi dijatuhkannya hukuman secara tiba-tiba terhadap kelompok yang berusaha memberikan dukungan logistik kepada para pejuang di Gaza, sekalipun pada kelompok lain telah melakukan kesalahan berupa pelanggaran batas kedaulatan negara Mesir, namun dapat dimaafkan dan diberikan keringanan atas karena niat mereka yang baik dan keinginan yang tulus untuk membantu saudara-saudara kita di Gaza, terutama karena mereka tidak terlibat dalam berbagai tindak agresi terhadap Mesir; karena itulah, yang sangatlah menakjubkan lagi adalah besarnya pembicaraan tentang kedaulatan Nasional (di mana kami sangat antusias terhadapnya), pada saat tidak adanya istilah-istilah ini sepenuhnya, terutama ketika agresor Zionis melakukan tindakan mencurigakan melawan Mesir, khususnya ketika tertangkap senjata yang mereka bawa sangat jelas.

Seruan untuk memberi maaf dari semua orang yang tertindas:

Dengan ini kami – sebagaimana kami menyeru kepada negara-negara Arab seperti Arab Saudi, Yaman, Libya untuk membebaskan beberapa warga Mesir yang dijatuhi hukuman di negara-negara tersebut- kami menyeru kepada Presiden Mubarak untuk tidak membenarkan atas hukuman yang keras tersebut, sebagaimana kami menyeru untuk menggunakan kekuasaan konstitusional dalam memberikan maaf (Amnesti) kepada mereka, dan membebaskan semua tahanan politik secara zhalim, termasuk korban pengadilan Militer yang tidak alami.

Bahwa pemberian maaf (Amnesti) yang menjadi kewajiban dan dicintai oleh Allah yang senantiasa kami menganjurkannya adalah yang terdapat di dalamnya kebaikan bagi kondisi Negara dan warga Negara

فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ

“Maka barangsiapa yang memaafkan dan membuat kebaikan maka pahalanya dari Allah (Syura: 40) yaitu: barangsiapa yang memberikan maafnya mencakup melakukan perbuatan baik maka dialah yang berhak memperoleh pahala dari Allah.

Namun jika pemberian maafnya diiringi tindak kejahatan bukan kebaikan, dengan memberikan maaf kepada Zionis yang telah merebut dan menganeksasi negara kita, membunuh dan mengusir saudara-saudara kita; maka hal tersebut merupakan tindakan orang yang berdosa terhadap hak warga dan negaranya, serta terhadap diri sendiri dan agamanya.

Kami bertanya-tanya kepada orang-orang yang berakal dari bangsa kami: Apakah amnesti bagi kaum Zionis yang jelas-jelas merupakan musuh, dan berani melanggar dan menistakan tempat-tempat suci kita, merampas negara kita dan menghina symbol-simbol dan syiar kita, termasuk para hakimnya.

sebagai simbol keadilan dalam Negara kita adalah tindak kejahatan atau perbaikan?

Di sisi lain kami juga bertanya-tanya kepada mereka: Apakah dengan mengambil keluarga kami dan anak-anak dari agama kami dan bagian dari bangsa kami hanya karena praduga, tuduhan dan tanpa bukti, dan melarang mereka untuk tampil di depan hakim secara alami namun dibawa ke pengadilan khusus dan pengadilan militer, dan mengeluarkan keputusan keras terhadap mereka dan tidak bisa ditentang, adalah merupakan tindakan untuk mencapai perbaiakan atau kerusakan?

Beberapa orang mungkin mengerti bahwa hendaknya kita menghentikan sementara permusuhan terhadap anak bangsa kita sendiri terutama saat kita mempersiapkan diri untuk menghadapi mereka (musuh), namun dalam konteks apa kita dapat memahami hal ini, kekakuan dan tindak kekerasan yang berlebihan terhadap saudara-saudara kita dan warga negara sendiri, dan pada saat bersamaan menunjukkan sikap lunak yang berlebihan dalam menghadapi musuh-musuh umat dan para agresos tersebut.

ketahuilah bahwa hal tersebut kita akan mampu mempertahankan jati diri dan prestise kita, dan tidak akan mengembalikan kedudukan kita kecuali dengna meletakkan segala urusan ditempatnya masing-masing.

Sikap lembut, jika tidak ada sikap lembut yang menghiasi pemiliknya # Namun bersikap lembut dhadapan musuh merupakan kehinaan

Allah Maha Besar dan segala puji hanya milik Allah, dan salawat dan salam atas Nabi kita Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya.


Risalah dari Dr Muhammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 07-05-2010

Penerjemah:

Abu ANaS

::copy n paste from ::here